Selasa, 29 April 2014

PAA

kamu suka nonton film india?? "lumayan" kalau drama korea?? "bisa jadi" atau film barat? "hmm boleh juga. jadi kamu sukanya apaa??

Itu sekilas percakapan tidak penting antara aku dengan seseorang. Jawabannya sederhana bukan aku suka india, korea, ataupun barat. (ini jawaban aku juga baru sadar gegara chat ama seseorang) kalau AKU SUKA NONTON!! hehe jadi ya apa yang ada mbok ya ditonton.

Kali ini aku bakalan share tentang film yang untuk kedua kalinya udah aku tonton. Kalau kalian pecinta film india pasti udah nggak asing lagi. PAA setahu aku artinya ayah yang rilis diakhir 2009 dengan durasi 135 menit.p
Menurutku film ini agak berbeda dari film india kebanyakan, yaaa walaupun masih dengan ciri khas india yang kalau ketemu pohon nyanyi-nari, kalau ketemu batu nyanyi-nari, sedih dan senang juga seperti itu. Berbeda???? iya, karena PAA menurutku tidak terlalu drama, walau endingnya rada ngeselin. (udah buruan nonton)
PAA berkisah tentang seorang anak berumur 12 tahun namun memiliki fisik nyaris seperti kakek-kakek yang berumur 80 tahun, karena ia pengidap progeria (coba googling deh) intinya terjadi mutasi gen sehingga terjadi percepatan fisik. (lu dari tadi bicara apa sih holy?)

film ini sebenarnya tidak terlalu membahas masalah penyakit ini.
Auro (nama sang anak) adalah anak diluar pernikahan, ibunya seorang dokter, dan sejak kecil Auro tidak pernah bertemu sang ayah. Ayah Auro adalah salah seorang pejabat di India, takdir mempertemukan mereka berkali-kali tanpa sadar bahwa mereka adalah ayah dan anak.

PAA memiliki cerita yang ringan, menyentuh dan lumayan edukatif. aku pribadi memetik hikmah dari film ini betapa berharganya sebuah keluarga. Khas film india menguras air mata. PAA enggak kalah saing sama My Family, Slumdog Millionaire, 3 idiots, taare, dan lain- lain.

oh iya, kalian tahu?? kalau pemeran Auro adalah Amitabh Bachchan dan pemeran ayah (Amol) Abisekh Bachchan. hmmm gimana ya rasanya beradu akting dengan ayah atau anak sendiri dan bertukar peran??

^__^

English and Me

We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the hills that we've climbed
were just seasons out of time

We had joy, we had fun
We had seasons in the sun
But the wine and the song
Like the seasons have all gone...

Lagu itu mengalir begitu saja dari bibir  seorang guru sederhana, berkerudung hijau lumut serasi dengan seragamnya. "Bu Eli" begitu biasa aku memanggilnya. Beliau adalah guru TK_ku, sekolah pertamaku.

"TK Hang Tuah" tak ada yang istimewa dari bangunan berwarna hijau ini, pun dengan segala kegiatan yang ada di dalamnya. Ruang kelas yang membentuk huruf U dengan taman bermain yang cukup luas, kelas musik sederhana dan ruangan staff pengajar yang terletak di tengah-tengah bangunan. Guru-guru yang kerepotan mendidik murid, orang tua yang berjejeran rapi sembari menunggu jam pulang anak-anaknya. Sungguh tak ada yang berbeda dengan taman kanak lainnya.

Di TK sederhana itu aku  disekolahkan. mengisi hari-hariku yang baru beranjak lima tahun, tanpa pernah tahu bahwa dua belas bulan terdidik disanalah yang membuat aku bersemangat tentang semua hal yang berbau BAHASA INGGRIS.

Di pagi  yang cerah, seperti biasa kami menyanyikan lagu mars sekolah,  berbaris dan masuk kelas  sembari bernyanyi. Tidak, tidak ada mata pelajaran bahasa inggris di TK ku, yang ada hanya membaca, berhitung, bernyanyi, menari, menggambar, mewarnai, olahraga, dan bermain. Tapi guru kami selalu terampil menyisipkan pelajaran lain didalam perlajaran itu, seperti tabble manner ketika makan siang, english ketika bernyanyi. Saat itu lah beliau menyanyikan lagu yang sepertinya saat itu sangat terkenal dibawakan oleh Terry Jack dan tahun itu (1999) kembali dinyanyikan oleh Westlife.

Bukan karena suaranya yang merdu, ataupun kelancaran beliau dalam berbahasa inggris, tapi aku benar-benar takjub karena, itu lagu terpanjang yang beliau nyanyikan di depan kelas dalam bahasa inggris, biasannya beliau hanya mengajarkan little indians, ABC, Sakura dan lagu anak-anak berbahasa inggris sederhana lainnya. Dimataku beliau terlihat keren!!!, semenjak itu aku selalu bersemangat dengan bahasa inggris. Mama berkata bahwa aku memang memiliki kecerdasan bahasa yang cukup tinggi.
Hasilnya saat Sekolah Dasar dengan mudah aku menyanyikan lagu-lagu berbahasa inggris, pun dengan pronunciation yang membanggakan bila dibandingkan anak seusiaku. Jangan tanya dengan nilai mata pelajaran itu, karena sudah pasti kulahap semua.

Merasa hebat, aku bahkan pernah  mendebat papa dalam berbahasa inggris, berkata bahwa aku yang benar dan papa salah- aku ikut kursus rutin dengan pelajaran grammer yang baik sedangkan papa hanya memiliki speaking karena bekerja keluar negeri.^____^ ketika SMP aku baru tahu, begitu banyak jenis pelafalan dengan kata yang sama british, american dan lain-lain. malu sendiri.
semoga papa membaca postingan ini dan lewat ini aku meminta maaf :D

Sayangnya aku mulai tak bersemangat saat memasuki SMP dan SMA benar-benar patah semangat. karena aku harus mengulang apa yang telah aku pelajari selama SD, tenses sederhana, paragraph, betapa membosankannya kelas itu, dan aku tidak dapat melanjutkan pelajaranku,aku tidak mengikuti kursus lagi karena aku bersekolah di sekolah berasrama :')

bahkan bahasa inggrisku semakin lama semakin memprihatinkan (menurut mama) hahaha.
sekarang aku rasa waktu yang tepat untuk memulai, jadwal kuliah yang tidak terlalu padat. Berharap ini awal yang baik.

and now... i really miss my english teacher :(

Senin, 21 April 2014

Mama

8 April 2014 bertepatan dengan hari kelahiran si bungsu aku terjatuh. bukan dalam artian harfiah tapi maknawi down, drop dan atau apapun itu istilahnya.

Mama belum pernah semarah dan sekecewa ini. aku bersumpah itu yang pertama dan terakhir dalam hidupku. seminggu yang kelam. alasannya?? sebenarnya aku malu mengakui bahwa ini murni salahku. pergi trackking tanpa seizin beliau dan mengatakan bahwa aku ada kuliah. lalu pulang larut malam. well... bagi orang batam jam 21.45 memang larut. tapi aku berani bersumpah! aku tidak melalkukan apapun, kami (aku dan teman2 seangkatan) hanya kemalaman saat penurunan dan akhirnya kembali ke Padang begitu larut.

seminggu yang menyesakkan. bahkan sapaan hangat dan sms "udah makan nak?"pun tidak aku terima. lebay?? mungkin saja. aku tidak bisa menelan makananku dengan baik. perkataan mama berputar dibenakku "MAMA KECEWA NAK" aku bisa apa??? meminta maaf dan menangis tersedu-sedu.
seminggu tanpa kejelasan. aku tak pergi kuliah. semua tanggung jawabku terbengkalai. tugas?? jangan tanya, yang ada dipikiranku hanyalah bagaimana agar mama memaafkanku dan kembali percaya padaku. jiwa dan fisikku sakit. aku pikir ini lebih sakit dari patah hati, putus cinta dan lain-lain.

dan hari ini aku kembali ke padang, dengan berbekal maaf aku kembali beraktifitas mengazamkan diri bahwa hari ini aku akan selalu menjadi yang terbaik. membuktikan pada mama dan papa bahwa aku bisa bermetamorfosa menjadi kupu-kupu yang cantik. bidadari syurga. kbanggaan mama dan papa dunia dan akhirat.

bismillahi abda... Allah aku kembali padaMu.

Allahummaghfirli, waliwaalidyya, warhamhumaa, kamaarabbayani shaghiraa.