Sabtu, 27 Desember 2014

My Little Sister

Dia cerewet, bahkan cenderung pemarah. tapi poin pentingnya dia penyayang. ke mama, papa, aku, apalagi Dieno.

Aku memiliki 2 orang adik, satu perempuan dan satu laki-laki. tapi kali ini aku sangat ingin bercerita tentang saudara perempuanku. dilain waktu aku akan menceritakan si bungsu Dieno.

Dia hanya terpaut 19 bulan dariku. ketika kecil kami disangka kembar, dengan rambut agak hitam sebahu, baju yang selalu sama. yang membedakan kami adalah dia agak gelap dibandingkan aku. Sepertinya gen papa lebih kuat pada dirinya.

Dia orang paling blak-blakan yang pernah aku kenal, ntahlah karena merasa dekat atau memang karena sifatnya, tak peduli itu mama, papa, bahkan aku sebagai kakaknya dia selalu berargumentasi dengan lantang. Pemberani memang, tapi kami semua tak dapat memungkiri bahwa dia memang sering benar dengan mulut tajamnya itu.
Dia dengan pasti selalu bisa mengekspresikan perasaannya tak terhitung sudah berapa kali aku menangis diam-diam karena kebaikan-kebaikan sederahana yang bagiku itu lebih menyentuh ketimbang opera sabun atau drama korea.

sekitar satu setengah tahun yang lalu aku gejala demam berdarah dan terpaksa meliburkan diri dari perkuliahan, mama sampai harus menjemputku dan kehilangan tiket kembali ke Batam karena aku tak kunjung sembuh. Dengan berurai air mata dia menghubungiku dan bertanya keadaanku, seakan-akan khawatir penyakitku berbahaya. meminta aku agar cepat sembuh dan berkata ingin melihatku.
Aku yang memamg lemah dengan segala kebaikan tergugu menangis dan berkata aku tak apa-apa, hanya demam biasa.

Pernah juga ketika kami libur akhir semester bersama, dia datang dari Jakarta dan aku dari Padang dia memberiku begitu banyak oleh-oleh baju, sepatu, sedangkan aku agak malu menerimanya tanpa memberikan apa-apa. 3 minggu yang lalu aku ada agenda perkuliahan ke Jakarta, dan dia menyusulku berpacu dengan waktu dan dengan senyum cerianya dia menciumku dan memberikan aku novel yang selama ini aku incar. Kami bertukar hadiah, pertanyaan sederhananya "kakak masih ada uang?" atau "udah makan kak?" dan "Ifa ada sesuatu buat kakak" Lagi-lagi ini membuatku terharu, seakan dia tau persis aku selalu lebih boros darinya. Ketika aku kembali ke Padang dia seperti tahu bahwa uangku tak lagi cukup, dia menawarkan uangnya cukup banyak.

Dan sungguh kali ini air mataku tumpah tak terbendung ketika pesan gambar yang dia kirim, berkata bahwa dia membelikan aku pasmina dengan warna pink kesukaanku, berceloteh bahwa dia memiliki satu yang serupa namun dengan warna berbeda, dan berjanji bahwa kami akan menggunakannya bersama saat lebaran. Padahal aku telah lama melirik benda itu di salah satu toko muslimah langgananku.
Bukan karena harga benda itu, bukan pula karena aku telah lama menginginkannya, tetapi karena dia selalu mengingat aku ketika dia memiliki sesuatu.

Ya Allah lihatlah dia adik perempuanku satu-satunya yang selalu meneriakiku ketika jilbabku lebih pendek, atau ketika baju yang kukenakan agak sempit.
Ya Allah dia saudara sedarahku yang tanpa risih selalu mencium pipiku ketika kami kembali bertemu, dia orang terdekatku, tempat dimana aku selalu berbagi keluh dan kesah.

Saat kami bebalas pesan, runtuh sudah semua emosi yang aku pendam padanya, hanyut tak berbekas, dibawa air mata haru. Aku tahu aku tak akan pernah bisa membencinya sampai kapanpun.
Ya karena dia saudaraku. Dia adik perempuanku.

Kakak sayang sama Ifa, maaf selama ini tak pernah seroyal ifa, yang saling berbagi. Mama benar dan selalu benar berkata bahwa marah Ifa karena sayang. dan Mama juga benar ketika berkata, jangan pernah mendendam dengan dia karena hanya kamilah adalah harta berharga yang mama miliki.
You're my beloved sister HAFIFAH DWI YUNIRA

Jumat, 26 Desember 2014

DAED in Love

Kemaren, tepatnya 2 hari yang lalu gue ujian DAED (Detail Architecture Engineering Design) intinya MK ini tuh bikin gue blajar digitalisasi mau AutoCAD, Sketchup, atau apapun itu. pas UTS kmren sih gue aman, soalnya cuma buat DPT (Denah-Potongan-Tampak) di autoCad, nah UAS skrng bahaya!!! gue nggak lihai main sketchup brrooo...
Jadi ceritanya udah beberapa minggu progress gue nggak pernah ngumpul dan dateng di MK ini, kalaupun datang gue ngegaje doang di studio,  gegara gue nggak expert banget mainin tu software. Lo bayangin aja gue baru ngerasa lincah di CAD progress udah mesti pindah ke sketchup!!! dan gue ngerasa rada frustasi!

nah... dua hari yang lalu itu, pas gue ujian gue mau tawakkal -,-
gue paling anti minta tolong dibuatin, jadi lo bisa nebak dong kalo gue rencananya mau nyantai kayak dipantai. tapiiiiii ntah kenapa gue dapet ilham, hidayah, petunjuk, atau apalah namanya buat berjuang!! gile aja bro, ini MK 4 sks dan gue mau pasrah gitu aja???!!! akhirnya pas soal dibagiin gue langsung tancap gas edit file ujian di CAD, trus import ke Sketchup dan ujiaaaannnn!!!

yaahhhh tertatih-tatih sih, blum lagi gue file gue yang tetiba jd shortcut gara-gara virus :'(
intinya ujian DAED kemaren itu rada rempong! mana gue badmood.

Jam 3 lewat gue udah mulai bosan bereksperimen sama ujian gue (gue bosanan orangnya) dan gue udah nggak minat lagi nambahin component atau material apapun ke desain. Jadi gue putusin buat randering, dapet 5 buah gambar rander, gue juga mulai bosan. akhirnya 15 menit sblum limit time, gue berniat ngumpul.

Lo tau??!!! bagi gue itu udah dahsyattt!! karena seblumnya design product gue nggak pernah nyampe segitu!! gue cukup bangga dan puas sama hasil kerja gue. Lagipula gue ngerjain semuanya sendiri cuy!
Trus kayaknya si Afifah teman gue yang duduk di bangku sebelah ngerasain hal yang sama, jadi pas file udah kekumpul semua, kita jejingkrakan :))))) rada nggak percaya gitu kalo ujian kita bisa selesai, yaaahhhh biar kata nggak sebagus punya orang.

Just be your self, confident!
Usaha duluuuu baru tawakal, kalau enggak lo cuma tawakkul :D

dan sekarang gue semangat buat menhadapi ujian-ujian lainnya